Minggu, 03 Mei 2015

Pu Xian Phu Sa / Samanta Badra Bodhisattva



(PHO XIAN PHO SAT / SAMANTHABADRA BODHISATTVA).
Pu Xian (Po Hian - Hokkian) atau Fu Gen (Bahasa Jepang) dalam bahasa Sanskerta adalah Samatabhrada Bodnisattva yang berarti "kebajikan yang universal". Bodhisattva ini merupakan perwujudan dari cinta, aktivitas yang suci , kebajikan, ketekunan dan kesabaran.
Di dalam kasanah kedewaan Tionghoa Pu Xian ditampilkan dalam Tiga Serangkai bersama G u a n Yin Pu Sa dan Wen Shu Pu Sa, tapi sering juga dalam Kelenteng - kelenteng Tiongkok dan Jepang , tampil bersama Sakyamuni Buddha dan Wen Shu Pu Sa. Pu Xian biasanya ditampilkan duduk di atas gajah putih membawa setangkai bunga teratai atas gulungan kitab suci. Gajah itu umumnya dalam keadaan berdiri atau jongkok, kadang - kadang berkepala tiga atau satu, dengan enam batang gading Pu Xian terkenal karena persembahannya yang tidak terbatas kepada para Buddha dan sepuluh sumpah agungnya yang tertujukan kepada orang - orang yang sengsara, yaitu :

1. Untuk memuja para Buddha.
2. Untuk memuja Tatagatha.
3. Untuk menghaturkan sembah kepada para Buddha.
4. Untuk mengakui dosa - dosa pada masa kehidupan masa yang lalu dan berbuat kebaikan.
5. Untuk bergembira dalam kebajikan dan kebaikan orang lain.
6. Untuk memohon kepada Buddha untuk mengkotbahkan ajarannya.
7. Untuk memohon Buddha untuk tetap tinggal di dunia.
8. Untuk rnempelajari Dharma dan mengajarkan kembali.
9. Untuk membantu sesama mahluk yang sengsara.
10. Untuk menyalurkan hai - hai yang baik kepada pihak lain.

Tempat suci Pu Xian Pu Sa adalah di gunung E Mei Shan di Propinsi Si Chuan yang merupakan salah satu dari empat gunung suci agama Buddha di Tiongkok. Di Jepang ia sering kali dipuja oleh para pengikutnya untuk memperoleh kemakmuran dan panjang umur, bahkan oleh sebagian pihak ia dan anggap pelindung pengobatan. Di dalam sutra "Pu Xian Pu Sa" ia dipuji Budha dan dikatakan bahwa ia lahir di tanah suci sebelah timur.

Di dalam sutra itu, Buddha menggambarkan "Pu Xian memiliki tubuh yang besarnya tidak terbatas, karena ingin turun ke dunia untuk membantu orang-orang yang sengsara, ia mengubah dirinya menjadi manusia biasa. Ia muncul dengan menunggang seekor gajah putih, di bawah telapak gajah itu bunga-bunga teratai bermekaran dan berwarna putih. Gajah ini berwarna yang paling cemerlang diantara segala wama putih, sampai kristal dan Puncak Himalaya - pun tidak bisa menandinginya
"Sutra Bunga Teratai" Pu Xian Pu Sa ini menarik banyak orang, terutama dari kalangan wanita, sebab mereka dijanjikan akan dapat juga mencapai tingkat Buddha.
Pu Xian Pu Sa dipuja tidak pada setiap kelenteng bersorak Buddhis tapi biasa nya di kelenteng - kelenteng yang memuja Guan Yin dapat dijumpai arca nya.
Hari Shejietnya ialah pada tanggal 21 bulan 2 Imlik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar