(PHO XIAN PHO SAT / SAMANTHABADRA BODHISATTVA).
Pu Xian (Po Hian - Hokkian) atau
Fu Gen (Bahasa Jepang) dalam bahasa Sanskerta adalah Samatabhrada Bodnisattva
yang berarti "kebajikan yang universal". Bodhisattva ini merupakan
perwujudan dari cinta, aktivitas yang suci , kebajikan, ketekunan dan kesabaran.
Di dalam kasanah kedewaan
Tionghoa Pu Xian ditampilkan dalam Tiga Serangkai bersama G u a n Yin Pu Sa dan
Wen Shu Pu Sa, tapi sering juga dalam Kelenteng - kelenteng Tiongkok dan Jepang
, tampil bersama Sakyamuni Buddha dan Wen Shu Pu Sa. Pu Xian biasanya ditampilkan
duduk di atas gajah putih membawa setangkai bunga teratai atas gulungan kitab
suci. Gajah itu umumnya dalam keadaan berdiri atau jongkok, kadang - kadang
berkepala tiga atau satu, dengan enam batang gading Pu Xian terkenal karena
persembahannya yang tidak terbatas kepada para Buddha dan sepuluh sumpah
agungnya yang tertujukan kepada orang - orang yang sengsara, yaitu :
1. Untuk memuja para Buddha.
2. Untuk memuja Tatagatha.
3. Untuk menghaturkan sembah
kepada para Buddha.
4. Untuk mengakui dosa - dosa
pada masa kehidupan masa yang lalu dan berbuat kebaikan.
5. Untuk bergembira dalam
kebajikan dan kebaikan orang lain.
6. Untuk memohon kepada Buddha
untuk mengkotbahkan ajarannya.
7. Untuk memohon Buddha untuk
tetap tinggal di dunia.
8. Untuk rnempelajari Dharma dan
mengajarkan kembali.
9. Untuk membantu sesama mahluk
yang sengsara.
10. Untuk menyalurkan hai - hai
yang baik kepada pihak lain.
Tempat suci Pu Xian Pu Sa adalah
di gunung E Mei Shan di Propinsi Si Chuan yang merupakan salah satu dari empat
gunung suci agama Buddha di Tiongkok. Di Jepang ia sering kali dipuja oleh para
pengikutnya untuk memperoleh kemakmuran dan panjang umur, bahkan oleh sebagian
pihak ia dan anggap pelindung pengobatan. Di dalam sutra "Pu Xian Pu Sa"
ia dipuji Budha dan dikatakan bahwa ia lahir di tanah suci sebelah timur.
Di dalam sutra itu, Buddha
menggambarkan "Pu Xian memiliki tubuh yang besarnya tidak terbatas, karena
ingin turun ke dunia untuk membantu orang-orang yang sengsara, ia mengubah dirinya
menjadi manusia biasa. Ia muncul dengan menunggang seekor gajah putih, di bawah
telapak gajah itu bunga-bunga teratai bermekaran dan berwarna putih. Gajah ini
berwarna yang paling cemerlang diantara segala wama putih, sampai kristal dan
Puncak Himalaya - pun tidak bisa menandinginya
"Sutra Bunga Teratai"
Pu Xian Pu Sa ini menarik banyak orang, terutama dari kalangan wanita, sebab
mereka dijanjikan akan dapat juga mencapai tingkat Buddha.
Pu Xian Pu Sa dipuja tidak pada
setiap kelenteng bersorak Buddhis tapi biasa nya di kelenteng - kelenteng yang
memuja Guan Yin dapat dijumpai arca nya.
Hari Shejietnya ialah pada
tanggal 21 bulan 2 Imlik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar